Pasti banyak dari kalian yang sangat benci filler di anime favorit kalian. Tapi walaupun banyak yang membenci, tahukah kalian kalau episode filler itu sangat penting bagi anime?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Fans anime sangat benci filler. Fakta mengatakan kalau para fans dan komunitas anime dengan menakjubkan bersatu dalam kebencian mereka terhadap filler. Tapi seberapapun kamu membencinya, filler sangat penting untuk anime dan terkadang membuat sebuah anime 1000x lebih baik. [duniaku_baca_juga] Jadi bagi kalian yang belum tahu, filler dibuat ketika sebuah anime mulai mengejar cerita sumber aslinya, baik itu manga ataupun media lainnya yang masih berjalan. Studio yang mengerjakan anime itu akan membuat cerita orisinil agar anime tidak menyalip cerita manga atau light novel aslinya. Jadi pada intinya filler di anime harus dibuat karena dua alasan :
- Manga atau light novel belum tamat, sehingga animenya harus berbeda dan membuat cerita baru.
- Stasiun TV Jepang sangat ketat mengenai masalah kontrak (26 episode berarti harus ada 26 episode), jadi filler perlu dibuat untuk memenuhi persyaratan tayang.
[duniaku_adsense] [page_break no="" title="Jika Tidak Ada Filler, Beberapa Anime Ini Tidak Akan Ada"]
K-On! adalah salah satu anime yang paling populer dan sukses secara finansial di era modern dan semua episodenya adalah filler. Tidak percaya? 99% cerita yang terjadi di anime tidak ada di manganya, dan alasan kenapa ini terjadi karena K-On! adalah manga yonkoma atau 4 panel, dimana satu chapter hanya berisi 4 panel untuk menceritakan lelucon. [read_more id="291439"] Hubungan antar katakter, konser dan perkembangan karakter selama anime ini tayang dimungkinkan karena Kyoto Animation memperluas ceritanya. Pada dasarnya, anime ini hanya mengambil nama K-On! dan ceritanya hampir sama sekali tidak ada di manganya. Ini cocok dengan deskripsi “filler”.
Jika kita mengikuti anggapan populer bahwa seharusnya tidak perlu menambah cerita selain dari manganya, maka K-On! tidak akan pernah ada. Bahkan anime yang diangkat dari manga yonkoma lain seperti Nichijou, Working!!! atau Gekkan Shoujo Nozaki-kun tidak akan pernah ada. [duniaku_adsense] Argumen yang sama berlaku juga untuk adaptasi anime dari video game dan light novel. Event perlu di kerjakan ulang atau dihilangkan, karena kejadian yang ada dalam sebuah game tidak akan selalu pas di dalam sebuah anime.
Lanjut ke halaman 2... alasan terpenting kenapa filler harus ada!
[page_break no="" title="Kebanyakan Anime Akan Tidak Memiliki Ending"]
Kelemahan terbesar dalam adaptasi manga yang sedang populer sekarang ini aalah bahwa ceritanya cenderung masih jauh dari akhir. Ketika mengadaptasi sebuah manga seperti Noragami atau Soul Eater (pada masanya), studio harus membuat keputusan yang sulit tentang bagaimana untuk mengakhiri anime itu. Tidak semua arc memiliki penutupan yang bagus dan bersih, dan jika tidak ada jaminan untuk season kedua, studio tidak ingin memberikan fans harapan palsu. [duniaku_baca_juga] Tetapi jika suatu arc tidak memungkinkan untuk ditamatkan, penonton akan mendapatkan apa yang disebut sebagai “gecko ending”. Tiga atau empat episode terakhir dari anime, seperti Noragami, akan membuat cerita orisinil untuk memberikan sebuah ending. Jika ada season dua, “gecko ending” dengan mudah bisa diabaikan. Dalam kebanyakan anime, sebuah ending yang memberikan semacam konklusi akan lebih baik daripada cerita yang ditamatkan menggantung. [read_more id="287328"] [page_break no="" title="Mangaka Sendiri Tidak Masalah dengan Filler"]
Ya, terkadang apa yang fans benci tidak berbanding lurus dengan sang mangaka. Contohnya adalah anime Fullmetal Alchemist pada tahun 2003. Hiromu Arakawa, mangaka FMA, mengatakan kepada studio Bones untuk membuat cerita mereka sendiri yang tidak berdasarkan manganya ketika mereka kehabisan materi manga. Dalam sebuah wawancara, Hiromu mengemukakan pendapatnya tentang filler. Dia mengatakan kalau manga dan anime adalah mode berekspresi yang berbeda dan seniman yang terlibat juga berbeda. Tidak ada gunanya memiliki cerita lintas media jika semua ceritanya persis sama di semua versi. Memang benar bahwa ketika sebuah episode atau arc filler buruk, itu bisa merusak sebuah seri anime. Tapi hanya karena cerita itu filler tidak membuatnya otomatis menjadi buruk. Terkadang arc orisinil diperlukan dalam memberikan pengalaman menonton anime yang solid yang sejalan dengan materi aslinya atau memenuhi kontrak anime yang sudah ditandatangani studio. [duniaku_adsense] Anime adalah sebuah industri yang mengadaptasi manga, visual novel, light novel, maupun game yang sedang naik daun. Kecuali ada pergeseran dimana studio mengadaptasi sebuah karya yang sudah tamat, yang mungkin jarang terjadi, maka kita harus menerima kenyataan bahwa filler akan selalu bersama kita. [read_more id="288667"] Nah itulah pentingnya sebuah filler di dalam anime. Setelah membaca tulisan ini, apa kalian masih membenci filler? Share pendapat kalian di kolom komentar!