Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Film horor merupakan salah satu genre film yang banyak digandrungi oleh banyak orang. Genre yang satu ini harus diakui mampu menghilangkan stres karena sesaat kita bakal lupa stres setelah ditakut-takuti. Tapi para pembuat film tidak semuanya sukses dalam membuat film horor. Kenyataannya ada beberapa film horor yang terasa sangat hambar dan membosankan. Banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah terlalu banyaknya jumpscare yang dihadirkan. Memang film tersebut masih mampu menakut-nakuti orang, tapi karena terlalu banyak jumpscare jadi susah untuk dinikmati. Duniaku.net kali ini tertarik untuk membahas mengenai jumpscare lebay yang ada di film horor. Mungkin tanpa basa-basi yang terlalu banyak lagi langsung saja yuk kita bahas mengenai delapan jumpscare lebay yang ada di film horor, cekidot! Source: Horrorfreaknews[/caption] Guillermo Del Toro merupakan salah satu sutradara film yang saya sukai khususnya film horor. Setiap sutradara yang satu ini membuat film horor, saya pasti menonton dan salah satunya adalah Don't be Affraid of the Dark. Tapi di film ini Del Toro harus diakui melakukan sesuatu yang tidak seharusnya ia lakukan. Ya, film yang menceritakan soal peri jahat ini menunjukkan kengerian yang berlebihan. Alih-alih hanya menyajikan teror tanpa menunjukkan sosok peri tersebut, Del Toro justru malah menunjukkan dengan jelas sosok mengerikan dari peri tersebut. CGI ada di mana-mana karena peri tersebut berjumlah cukup banyak. Alih-alih menyajikan teror yang misterius, film ini malah terasa seperti film dengan genre slasher. Berlebihannya dalam mengeksplorasi sosok si peri jahat ini menjadi kesalahan Del Tero yang susah untuk ditutupi. Untungnya cerita di film ini menolong agar verdict Don't be Affraid of the Dark tidak terjun bebas. Source: The Wolfman Cometh[/caption] Jumpscare lebay yang ada di film horor selanjutnya adalah di film The Village. Di 20 menit pertama film ini terasa enak untuk dilihat dan dinikmati, bahkan layak dianggap sebagai film horor terbaik yang pernah dibuat. Tapi menjelang akhir dari film, justru ada banyak sekali elemen yang dipaksakan untuk masuk dan tak terasa pas sama sekali. Ya, ada sebuah perubahan pola di mana di akhir film ini diceritakan bahwa sebenarnya yang menjadi biang masalah adalah komunitas bernama Amish yang ada di dalam hutan. Komunitas ini menunjukkan dirinya sehingga membuat ide keseluruhan film terasa kurang pas. Berangkat ke halaman kedua yuk! Masih ada nih jumpscare lebay yang ada di film horor. Image credit: Bloody Disgusting[/caption] Mama adalah salah satu film yang menyajikan jumpscare lebay yang ada di film horor. Menceritakan soal hilangnya dua orang putri yang ternyata telah hidup bersama makhluk halus bernama Mama, film ini menunjukkan narasi yang bagus. Tapi seiring dengan perkembangan cerita, sosok Mama itu diperlihatkan tapi dengan jumlah yang lebay-nya bukan main. Saya pribadi yang penakut jadi kesulitan untuk menonton film ini karena jumpscare ada di mana-mana. Apalagi ketika sosok Mama diperlihatkan secara utuh, itu pengalaman yang benar-benar kurang enak. Padahal bila sang sutradara tetap memainkan narasi, film ini pasti bakal lebih sukses di pasaran. Karena menonjolkan sosok Mama dengan sangat sering malah membuat film ini hambar dan sulit dinikmati. Annabelle: Creation adalah film horor yang nyaris sempurna. Kenapa saya bilang nyaris sempurna? Mengambil latar belakang jadul, premis bagus soal terciptanya boneka terkutuk ini, dan juga narasi yang solid membuatnya sulit untuk ditolak untuk ditonton. Tapi kembali lagi, ada salah satu momen di film ini yang dianggap terlalu lebay. Ya, menunjukkan hantu atau makhluk halus sesungguhnya di film Annabelle: Creation adalah langkah yang payah. Padahal sejak awal teror sang boneka ini sudah sangat sempurna. Tapi tiba-tiba ada makhluk halus dengan wajah menyeramkan dan kuku yang panjang diperkenalkan dengan cara yang juga agak lebay. Di momen itulah kualitas dari film ini kemudian menurun menjadi film horor mainstream pada umumnya. Bahkan di akhir-akhir film, genre film ini berubah seperti film slasher karena menampilkan potongan-potongan tubuh. Salah satu film yang punya potensi tapi jatuh karena menampilkan jumpscare kacangan adalah Sinister. Menceritakan soal perjalanan seorang penulis kejahatan membawa orang tersebut ke pusaran misteri yang lebih besar di rumah baru yang baru dibelinya. Awalnya adegan jumpscare di film ini cukup bagus karena digarap dengan nuansa horor kontemporer hingga akhirnya jumpscare berlebihan ini melempem di pertengahan film. Tahu kenapa? Karena dalang di balik semuanya adalah sosok manusia dengan rambut panjang dan wajah menyeramkan. Ia selalu mengawasi pergerakkan sang protagonis untuk bisa mencelakainya. Bahkan saya pribadi menganggap sosok pria ini lebih mirip Joey Jordison yang merupakan salah satu penggawa band Slipknot. Di halaman terakhir masih ada nih jumpscare lebay yang ada di film horor, apa saja ya? Tim Curry harus diakui sangat sukses memerankan sosok Pennywise yang merupakan badut misterius menyeramkan. Bahkan ketika film IT dirilis, film ini langsung mendapatkan perhatian yang besar. Tapi akting Curry di film ini terasa sia-sia karena ada sebuah momen menyeramkan di mana Pennywise menampilkan sosok aslinya. Ya, alih-alih menjadi badut yang lebih mengerikan, justru pennywise yang sejak awal sukses memberikan teror malah menjadi laba-laba besar. Adegan ini terlalu berlebihan sehingga membuat film ini nampak menjadi film yang aneh untuk dinikmati. Bahkan bukannya takut, kita malah heran akan hal itu. Source: Metro US[/caption] Awalnya film The Ritual merupakan film yang mampu menawarkan banyak hal. Di awal-awal kita diperkenalkan dengan premis bahwa ada sesuatu yang tak beres di sebuah tempat misterius karena banyak korban di situ. Hingga akhirnya ada empat sekawan yang datang ke tempat itu dan melihat berbagai macam kejadian. Di awal film ini jumpscare dibangun cukup oke hingga akhirnya sampailah di momen siapa yang bertanggung jawab atas pembantaian itu. Benar saja, jumpscare yang lebay ini malah melempem ketika ternyata ada satu monster seperti seekor rusa seukuran manusia yang memiliki hobi dalam melakukan pembunuhan di wilayah tersebut. Insidious menjadi film dengan pemilik jumpscare lebay terakhir di artikel ini. Di awal seri ini hadir, ia menyajikan premis cerita yang unik mengenai fenomena astral projection. Tapi semakin ke sini, mistis-mistisannya semakin lebay bahkan banyak sekali jumpscare yang dirasa tidak perlu justru hadir. Seperti saat adanya sosok hantu yang hadir di belakang tokoh bernama Josh. Padahal di film awalnya sudah cukup baik Insidious dalam mengocok rasa takut penonton dengan suara-suara aneh. Ketika di seri kedua dan ketiga, jumpscare dirasa makin berlebihan, apalagi setelah diperkenalkannya sosok nenek-nenek yang menjadi dalang di balik kacaunya keluarga Josh.
Sepertinya itulah delapan jumspcare lebay yang ada di film horor yang justru malah membuat filmnya melempem. Mau bagaimana pun, sesuatu yang berlebihan justru malah membuat sesuatu hal buruk termasuk di film. Contohnya sudah ada di delapan film ini.