Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba karya Koyoharu Gotouge adalah salah satu serial shounen terpopuler saat ini, terutama setelah adaptasi animenya yang diproduksi oleh Studio Ufotable mulai ditayangkan sejak tahun 2016 silam.
Kimetsu no Yaiba menyoroti perjalanan Tanjiro Kamado yang bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis dalam upaya membalaskan dendam atas kematian keluarganya serta mencari cara untuk mengembalikan adiknya yang diubah menjadi Iblis agar bisa menjadi manusia seutuhnya kembali.
Di antara banyaknya anime adaptasi manga, proyek garapan Kimetsu no Yaiba termasuk yang paling lancar. Penggemar terlena akan alur ceritanya yang menarik, ditambah dengan suguhan visual oleh Ufotable yang memanjakan mata.
Alhasil, tak sedikit penggemar yang mungkin melewatkan beberapa poin kecil yang sebenarnya menarik untuk diketahui. Nah, berikut ini beberapa detail tersembunyi di Kimetsu no Yaiba yang mungkin belum kamu sadari.
1. Perubahan pada bekas luka Tanjiro
Sejak penampilan perdananya, sang protagonis Tanjiro Kamado tampil dengan tanda unik pada dahi bagian kirinya. Tanda tersebut diperkenalkan sebagai bekas luka bakar yang dia terima ketika berusaha melindungi salah satu saudaranya dari tumpahan air panas.
Namun, seiring berjalannya seri, tanda tersebut semakin melebar dan jelas. Ini dimulai setelah Tanjiro menerima luka ketika berpartisipasi dalam Seleksi Akhir. Terlebih setelah dia berhasil membangkitkan Tanda Pembasmi Iblisnya.
Perlahan, penggemar akan diberi tahu bahwa tanda tersebut sebenarnya memang berkaitan dengan takdir Tanjiro sebagai pewaris Hinokami Kagura. Dengan anting Hanafuda yang dia kenakan, wajar saja Muzan langsung takut setelah pertemuan perdananya dengan Tanjiro.
2. Kepala Tanjiro sama kerasnya dengan sang ibu
Tanjiro dibekali dengan kemampuan hebat yang mendukung perannya sebagai Pembasmi Iblis. Selain keterampilan berpedang dan teknik pernapasan sebagai syarat utamanya, Tanjiro juga punya kelebihan lain, yakni penciuman yang tajam, dan yang paling unik ialah kepalanya yang keras.
Lewat beberapa kesempatan, Tanjiro membuktikan betapa kokohnya tengkoraknya itu. Dengan kepalanya, dia mampu membuat Inosuke tak berkutik. Baru-baru ini, Tanjiro juga menggunakan kepalanya untuk menghentikan Sanemi si Pilar Angin.
Faktanya, kerasnya kepala Tanjiro ternyata merupakan 'warisan' dari ibunya, Kie Kamado. Konon, Kie pernah mengalahkan seekor babi hutan hanya dengan menyundulnya.
3. Desain topeng rubah Tanjiro
Selama menjadi murid Sakonji Urokodaki dan akan mengikuti Seleksi Akhir Korps Pembasmi Iblis, Tanjiro diberikan topeng rubah dari gurunya tersebut. Ini memang telah menjadi semacam tradisi, di mana anak didik Urokodaki akan diberi identitas khas berupa topeng.
Topeng rubah yang Tanjiro punya memiliki motif seperti pola matahari pada sisi kiri bagian keningnya. Secara tak langsung, desain topeng tersebut sedang memberi penggemar kisi-kisi tentang Tanda Pembasmi Iblis yang akan Tanjiro bangkitkan suatu saat nanti di bagian yang sama seperti pada topeng.
Baca Juga: Kenapa Anting Hanafuda Ditakuti Muzan di Kimetsu no Yaiba?
4. Pola tanda di wajah Keluarga Iblis Laba-Laba Rui melambangkan ikatan mereka
Di Gunung Natagumo, Tanjiro, Inosuke, Zenitsu, dan lainnya dihadapkan pada musuh yang tangguh, yakni Iblis Bulan Bawah 5, Rui, dan Keluarga Iblis Laba-Labanya.
Uniknya, masing-masing anggota Keluarga Laba-Laba memiliki pola unik di wajah mereka. Pola tersebut ternyata mewakili karakteristik menyerupai laba-laba serta hubungan mereka dengan Rui sebagai Iblis yang menciptakan mereka.
Lebih jauh, pola tersebut melambangkan ikatan kekeluargaan, di mana setiap anggotanya selalu berusaha untuk menemani dan melindungi satu sama lain.
5. Inti spiritual Tanjiro
Iblis Bulan Bawah 1 Enmu adalah salah satu musuh menyebalkan yang pernah Tanjiro dan rekannya lawan. Diperkenalkan selama Mugen Train Arc, Enmu merupakan Iblis dengan kemampuan memanipulasi mimpi.
Berbahayanya lagi, Enmu ternyata juga bisa menjebak targetnya di alam mimpi. Mula-mula, ia akan membuat korbannya tertidur, lalu menciptakan alam bawah sadar yang sesuai dengan kehidupan ideal yang diinginkan si korban.
Lalu, Enmu akan menyuruh orang lain masuk ke dalam mimpi targetnya untuk menemukan inti menyerupai bola api dan membunuh mereka.
Dalam kasus Tanjiro, anak yang dijadikan pesuruh oleh Enmu menemukan 6 roh yang membimbingnya menuju inti Tanjiro. Keenam roh tersebut nyatanya mewakili anggota keluarga Tanjiro, yaitu ibunya dan kelima adiknya.
6. Kemarahan Akaza setelah disebut pengecut oleh Tanjiro
Setelah Enmu dikalahkan, Upper Moon 3 Akaza muncul sebagai antagonis utama yang kemudian dihadapi oleh Hashira Api Kyojuro Rengoku. Keduanya bertarung hingga matahari terbit. Namun sayang, Kyojuro dikalahkan.
Akaza sendiri lari terbirit-birit masuk ke dalam hutan untuk menghindari sinar matahari. Tanjiro yang frustrasi melemparkan pedangnya ke arah Akaza, membuat dada si Iblis berhasil ditembus.
Saat itu, Tanjiro juga berteriak dan menyebut Akaza sebagai pengecut. Akaza benar-benar marah mendengarnya. Sikapnya tersebut tampaknya menjadi petunjuk penting terkait motivasi Akaza yang berhubungan dengan masa lalunya.
Baca Juga: Siapa yang Membunuh Kokushibo di Kimetsu no Yaiba? Ini Jawabannya!
7. Absennya gagak kasugai Inosuke
Detail tersembunyi lainnya di Kimetsu no Yaiba berkaitan dengan gagak kasugai milik Inosuke Hashibira yang jarang diperlihatkan.
Seperti yang kita tahu, setiap Pembasmi Iblis memiliki gagak kasugai masing-masing. Itu merupakan gagak spesial yang memiliki kemampuan berbicara layaknya manusia. Mereka biasanya menjadi pengantar pesan bagi Pembasmi Iblis yang diikutinya.
Lucunya, penggemar tak pernah melihat gagak milik Inosuke. Usut punya usut, gagak tersebut bersembunyi karena takut akan sifat 'liar' si topeng babi tersebut. Pasalnya, Inosuke pernah mencoba untuk memakannya.
8. Haori milik Giyu
Jubah haori merupakan salah satu ciri khas pakaian yang umum digunakan Pembasmi Iblis, tak terkecuali Giyu Tomioka si Pilar Air. Namun, sadarkah kamu kalau haori miliknya memiliki motif yang berbeda di sisi kanan dan kirinya?
Faktanya, motif haori yang Giyu gunakan adalah perpaduan antara haori milik mendiang sahabatnya, yakni Sabito, dan mendiang kakak Giyu yang bernama Tsutako Tomioka.
9. Petunjuk tentang Blue Spider Lily yang menjadi salah satu tujuan Muzan
Pada awal-awal seri berjalan, motif sesungguhnya dari kejahatan Muzan belum sepenuhnya dibeberkan. Namun, memasuki musim kedua animenya, barulah terungkap tujuan sang Raja Iblis yang sesungguhnya.
Saat itu, Muzan bertanya pada Akaza terkait lokasi tanaman misterius yang ternyata sedang ia incar, yakni Blue Spider Lily. Saat itu belum dijelaskan apa yang akan Muzan lakukan dengan tumbuhan tersebut. Belakangan, barulah kita sadar bahwa bunga itulah yang telah mengubah Muzan menjadi Iblis dan berpotensi memberinya keabadian.
10. Orang yang telah memprovokasi Muzan
Pertemuan pertama antara Muzan dan Tanjiro di Distrik Asakusa memang berhasil membuat Muzan bersiaga, sebab penampilan Tanjiro mengingatkannya pada Pembasmi Iblis legendaris era Sengoku yang pernah hampir membunuhnya.
Namun, Tanjiro bukanlah orang yang berhasil memprovokasi Muzan. Provokator sesungguhnya ialah pemabuk yang Iblis itu temui di sebuah gang. Saat itu, orang mabuk tersebut menyinggung soal wajah Muzan yang pucat dan seperti akan mati.
Tentu saja perkataan orang itu membuat Muzan murka. Pasalnya, kematian adalah satu-satunya hal yang paling Muzan takuti di dunia ini.
Itulah beberapa detail tersembunyi di Kimetsu no Yaiba yang mungkin belum kamu sadari. Bagaimana pendapatmu?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: Infinity Castle Kimetsu no Yaiba Terinspirasi dari Apa? Ini Lokasinya