TUTUP

Shonen Jump Akhirnya Terobos Batas Waktu Dunia!

Shounen Jump menembus perbedaan waktu dengan program Jump Start!

Weekly Shounen Jump (WSJ) sebagai majalah manga paling populer di Jepang tampaknya sangat serius untuk memerangi berbagai pembajakan dunia maya terkait judul-judul seperti One Piece, Naruto, Bleach, dan Toriko masih banyak lainnya. Keseriusan ini juga dibarengi dengan kesadaran bahwasana akan sangat sulit melawan tindakan pembajakan yang dilakukan berbagai pihak di berbagai penjuru dunia. Namun setidaknya salah satu langkah terbaru yang telah WSJ lakukan baru-baru ini menunjukkan ada upaya bertahan dari Jepang. Dari pandangan pribadi saya, tindakan-tindakan pembajakan atau lazim disebut scanlation itu sebenarnya justru membuat para penggemar lebih mencintai manga-manga kesayangan mereka. Apalagi hal ini dilandasi karena ketidaksabaran dalam menunggu rilisnya chapter-chapter terbaru judul-judul yang bahkan di Indonesia sendiri terpaut hingga beberapa volume komik jauhnya dari Jepang. Perbedaan inilah yang akhirnya menimbulkan perilaku pembajakan. Tapi dibalik itu, penjualan komik-komik populer ini tetap menguntungkan. Apalagi kalau berbicara mengenai judul-judul mainstream andalan WSJ. Nakayoshi yang banyak dibaca anak Indonesia, khususnya cewek[/caption] WSJ sendiri akhirnya mengatasi perbedaan waktu yang membuat banyak fans ini tidak sabaran. Memang sih hal ini masih diterapkan di Shonen Jump Viz, di USA sana. Tetapi strategi rilis secara bersamaan dengan saat perilisan di Jepang ini mungkin menjadi langkah awal WSJ mencoba melindungi karya cipta mangaka-mangaka Jepang sana. Ya, WSJ Viz merilis hingga tiga chapter pertama versi translasi terbaru dalam waktu yang bersamaan saat WSJ Jepang rilis. Jadi misalnya saja di chapter pertama WSJ Jepang menceritakan tentang One Piece, maka versi Inggris yang terbit dihari itu juga akan memiliki chapter terbaru One Piece tersebut. WOW! Kemajuan yang luar biasa. Program yang diberi nama Jump Start ini pertama kali menampilkan manga baru berjudul Judos. Seminggu setelah itu akan hadir versi translasi dari komik sains fiksi bernama Hi-Fi Cluster. Lalu dilanjutkan lagi di minggu berikutnya dengan manga olahraga karangan Yuto Kubota dengan nama Sporting Salt. Memang sih beberapa judul tersebut bukanlah yang populer seperti One Piece. Tetapi setidaknya WSJ berhasil menembus batas waktu yang selama ini menjadi permasalahan. Kalau saja majalah ini juga hadir di Indonesia bebarengan dengan rilis Jepang, siapa fans yang nggak mau beli kalau begitu?