Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di kisah kilas balik yang tersaji di bab 395 hingga 396 Hunter x Hunter, Chrollo kecil terlihat sebagai anak baik-baik.
Chrollo, Uvogin, Pakunoda, dan yang lain bahkan tampaknya lebih berpotensi jadi pengisi suara ketimbang kriminal.
Sayangnya, terjadi tragedi yang mendorong terciptanya Gen'ei Ryodan. Tragedi gimana?
1. Meninggalnya Sarasa
Sarasa adalah salah satu sahabat masa kecil Chrollo. Dia termasuk salah satu pengisi suara Mighty Sweepin' Power Cleaners bersama Chrollo, Pakunoda, dan Sheila.
Dari akhir bab 396, kita sudah merasakan akan terjadi hal buruk.
Benar saja, di awal Hunter x Hunter 397, Sarasa diketahui hilang.
Kemudian ketika Sarasa ditemukan, jasadnya ada di dalam bungkusan dan kondisinya tampak buruk.
Ada juga pesan ditulis, dan ditempel di pohon tempat bungkusan jasad Sarasa berada. Pesan ini hanya diketahui Chrollo. Uvogin tak bisa membacanya, dan Chrollo tak mau membagikannya di bab ini.
Meski kondisi Sarasa ketika ditemukan tampak buruk, seorang embalmer bernama Renko berhasil menyajikan jasad Sarasa dengan bersih.
Renko tampaknya menggunakan Nen saat melakukan proses pembersihan jasad. Machi terlihat tertarik dengan kemampuan Renko di bab 397 ini. Apakah Renko adalah guru Nen si Machi?
Baca Juga: Hunter x Hunter 395 Perlihatkan Masa Kecil Chrollo Lucilfer!
2. Dugaan Chrollo
Chrollo menduga kalau pelaku pembunuhan Sarasa merekam gambar dari situasi tersebut.
Chrollo pun merasa begitu ada momen untuk menunjukkan "karya" tersebut (momen pembunuhan Sarasa), maka si pelaku tidak akan bisa menahan hasrat untuk memamerkannya ke seluruh dunia.
Chrollo, dan juga Shalnark, kemudian berpikir untuk membuat tempat yang bisa digunakan oleh kriminal untuk menghindari kejaran polisi. Shalnark kemudian berpikir untuk mencari orang yang mereka buru dari para kriminal yang muncul di tempat yang mereka ciptakan.
Para Gen'ei Ryodan muda kemudian berpikir untuk mempersiapkan banyak hal. Mereka butuh pengetahuan untuk bisa mencari pelaku, dan skill serta kekuatan untuk menjatuhkan si pelaku saat mereka menemukannya.
Chrollo pun kemudian bersiap membunuh banyak orang. Dia ingin menjadi kriminal yang ditakuti dunia, serta merancang ulang Meteor City sehingga para kriminal kecil-kecilan jauh-jauh dari kota itu.
Uvogin dan yang lain pun bersedia mengikuti Chrollo.
Dari tadinya hanya anak-anak Meteor City yang berencana mengisi suara untuk video, mereka pun akan menjelma menjadi salah satu kelompok kriminal paling brutal di dunia Hunter x Hunter.
3. Sheila tidak mengikuti Ryodan
Sheila adalah salah satu sahabat Sarasa dan Chrollo. Dia juga salah satu pengisi suara untuk Mighty Sweepin' Power Cleaners versi dubbing anak-anak Meteor City.
Meski begitu, Sheila tidak termasuk yang mengikuti Chrollo menjadi bagian Gen'ei Ryodan. Dia memutuskan untuk pergi.
Ada dugaan kalau Sheila ini sebenarnya kemudian jadi petualang bahkan pernah ketemu Kurapika (sebelum Ryodan membantai suku Kurta).
Dasarnya apa?
Dulu ada bab kisah soal kilas balik Kurapika. Bab spesial ini dibagikan ke penonton movie Phantom Rouge di Jepang.
Di situ ada momen Kurapika dan sahabatnya, Pairo, ketemu petualang bernama Sheila. Sheila memberikan mereka buku berjudul "D Hunter."
Di bab 395, Sheila jelas-jelas menyebut buku yang dia baca saat itu adalah "The Swashbuckling Adventures of Dino Hunter."
Hmmm.
Nah itu situasi tragedi yang mendorong terciptanya Gen'ei Ryodan Hunter x Hunter dari Hunter x Hunter 397.
Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Hunter x Hunter 396: Latar Belakang Phinks dan Uvogin Dukung Chrollo