Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau kamu sudah baca banyak manga shonen aksi, dan nonton anime shonen, kamu bisa jadi akan mulai sering melihat klise-klise dari genre ini.
Apa saja sih klise anime dan manga shonen aksi? Ini contoh-contohnya!
1. Kalau misalnya orangtua hero terungkap, maka ayahnya biasanya adalah orang besar
Kalau di manga shonen yang bertema pertarungan, yang namanya silsilah keluarga itu seperti menentukan segalanya.
Seriusan, saya lebih mudah menemukan hero manga shonen yang keluarganya bukan orang menonjol ketimbang yang ayahnya orang berbahaya juga.
Kita sebut saja beberapa manga legendaris: One Piece, si Luffy ayahnya adalah Monkey D. Dragon, orang yang paling diburu Pemerintah Dunia. Naruto, si Naruto Uzumaki ayahnya adalah Minato, Hokage Keempat yang kuat dan berbakat. Bleach, Ichigo ternyata adalah anak dari ayah Shinigami dan ibu seorang Quincy. Hunter x Hunter, ayah Gon adalah salah satu Hunter terhebat di dunia.
Baca Juga: 7 Karakter Anime yang Dilindungi Plot Armor Tebal! Susah Mati!
2. Ibu sang hero biasanya antara mati, hilang, atau tidak pernah disebut
Klise lain manga shonen: biasanya si hero antara tumbuh tanpa orangtua, atau kalau dia masih punya orangtua, maka yang tidak ada adalah ibunya.
Ibu Naruto Uzumaki sudah mati. Ibu Luffy tidak pernah disebut sejauh ini. Ibu Gon juga tidak pernah disebut, Ging ingin menjelaskannya namun Gon memutuskan tidak mendengarnya. Ibu Ichigo Kurosaki sudah mati di masa lalu.
3. Tokoh utama atau karakter pendukung utama biasanya punya kisah masa lalu sedih
Sakata Gintoki, Naruto Uzumaki, Monkey D. Luffy, Ichigo Kurosaki. Karakter-karakter terkenal dari manga shonen aksi ini punya masa lalu sedih sendiri-sendiri.
Mulai dari Gintoki yang harus membunuh gurunya sendiri, Luffy yang melihat Sabo "mati," Ichigo yang ibunya mati, hingga Naruto yang tumbuh yatim piatu dengan dibenci oleh penduduk desa.
Kisah tragis ini juga kadang bukan hanya dimiliki tokoh utama. Tokoh pendukung utama seperti Sanji, Sasuke, dan lain-lain pun juga punya tragedi sendiri di masa lalu mereka.
Ini sebenarnya klise yang gak mengherankan sih. Kita sebagai pembaca manga ya biasanya ingin melihat cerita tokoh yang menarik. Tokoh yang menarik di anime dan manga itu ya biasanya yang ditempa dari tragedi di masa lalu.
4. Karakter utamanya biasanya punya tujuan besar tertentu
Mau jadi Hokage? Mau jadi Wizard King? Mau jadi Raja Bajak Laut?
Biasanya jagoan manga shonen aksi punya impian besar tersendiri yang ingin mereka raih.
Meski klise, ini sebenarnya bagus untuk memberi si hero tujuan jangka panjang. Jadi meski mereka sudah mengalahkan satu dua musuh pun, kita tahu kalau perjalanan sang hero masih berlanjut hingga visi besar mereka terwujud.
5. Plot armor di situasi genting
Kalau tokoh utama manga shonen aksi mati, ya manganya tamat.
Dalam situasi lain, kalau tokoh utama manga shonen kalah di pertarungan tertentu, dampaknya bisa sangat buruk.
Karena itu kadang ada beberapa momen di mana pengarang jelas-jelas memasang plot armor ke tokoh utamanya.
Situasi yang paling standar adalah sang hero bisa bertahan terus meski luka yang mereka derita akan membunuh manusia biasa. Penjahat pun kadang sampai heran kenapa si hero bisa terus bertahan.
Lalu kadang kalau sang hero kalah, akan terjadi sesuatu yang menyebabkan sang penjahat tidak bisa membunuh si hero.
Antara sang penjahat ingin si hero lebih kuat, ada tokoh yang menyelamatkan sang hero, atau kadang si penjahat seperti melakukan kesalahan bodoh dengan meninggalkan si hero begitu saja tanpa memastikan si hero beneran sudah mati.
6. Ada alur yang melibatkan kompetisi eliminasi
Banyak manga shonen menampilkan alur kompetisi eliminasi. Formatnya bisa ujian, di mana hanya yang terbaik yang bisa sampai final. Ada juga yang formatnya adalah turnamen.
Contohnya?
Untuk yang sifatnya ujian, Boruto dan Naruto punya alur Ujian Chuunin. Hunter x Hunter punya Ujian Hunter.
Untuk yang sifatnya turnamen, Dragon Ball punya beberapa turnamen Tenkaichi Budokai, sementara Yu Yu Hakusho diisi oleh berbagai turnamen melawan musuh berbahaya.
7. Ada alur latihan
Kebanyakan manga shonen aksi itu jagoannya awalnya kalah kuat dari tokoh lain.
Seperti misalnya Luffy awalnya tidak punya harapan untuk melawan para admiral, Naruto awalnya lemah, Gon awalnya tidak bisa menggunakan Nen dan tak punya harapan melawan musuh seperti Hisoka.
Jadi mereka harus latihan keras dulu untuk bisa mengimbangi musuh-musuh mereka.
Karena itu, umum sekali ada alur latihan di manga shonen aksi, di mana para hero dilatih oleh pelatih yang lebih kuat dan berpengalaman.
8. Kekuatan persahabatan
Kekuatan persahabatan adalah unsur yang biasanya sangat kuat di manga shonen.
Bahkan, kekuatan persahabatan ini sering kali jadi kekuatan super tersendiri. Seorang hero bisa bertahan lebih lama dalam pertarungan setelah mengingat persahabatan mereka.
Bahkan kadang kekuatan persahabatan ini bisa menyentuh antagonis juga dan membuat mereka tobat.
9. Perasaan sayang tokoh tertentu yang antara tidak akan berkembang, atau baru terjawab di akhir
Fokus manga shonen aksi itu adalah pertarungan dan petualangan, bukan romansa.
Jadi kalau ada tokoh yang punya hati terhadap tokoh lain, biasanya perasaan sayang itu gak akan terjawab hingga akhir. Apalagi kalau perasaan itu tertuju untuk tokoh utama.
Biasanya sih kita minimal bakal dapat momen-momen interaksi yang mengharukan antara pasangan utama, namun perkembangan signifikan baru bakal terjadi di akhir. Lalu ada kasus di mana di ending, tiba-tiba para tokoh ini sudah punya anak. Ini terjadi di Naruto dan Bleach.
Kadang ada juga kasus di mana perasaan sayang itu sampai akhir juga gak terselesaikan.
10. Meski konfliknya berbahaya, jagoan kita yang umurnya biasanya belasan tahun jadi sentral, bukan hero yang lebih pro dan veteran
Usia Midoriya Izuku saat ini 16 tahun. Di Naruto Shippuden, Naruto Uzumaki usianya sekitar 15 tahun. Monkey D. Luffy sebelum time skip usianya 17 tahun, dan sekarang 19 tahun.
Untuk situasi Midoriya dan Naruto, mereka tergolong masih sangat muda. Saat mereka beraksi, masih ada hero yang lebih veteran aktif. Seperti misalnya Endeavor untuk kasus Midoriya dan Jiraiya serta Tsunade untuk kasus Naruto.
Meski begitu, tetap saja jagoan kita yang hitungannya masih remaja ini yang jadi andalan. Biasanya karena mereka memang lebih kuat, atau berpotensi lebih kuat, dari para hero veteran.
Antara itu atau meski mereka masih muda, antagonis memang mengincar mereka jadi mereka harus bertarung.
Ini alasannya kemungkinan besar ya karena manga shonen itu target utamanya ya remaja. Jadi jagoannya pun sengaja dibikin remaja supaya bisa lebih kena ke audiens. Semakin lama, semakin jarang manga shonen yang tokoh utamanya 20 tahun ke atas.
Buat bikin para tokoh remaja ini diperlukan, dibuatlah mereka lebih kuat dan berguna dari para tokoh yang lebih tua dan veteran. Kadang, para tokoh yang lebih kuat dan veteran ini bahkan bisa dibunuh duluan supaya si tokoh remaja bisa dapat sorotan.
Nah, itu 10 klise manga shonen aksi. Gimana menurut kamu? Sampaikan di kolom komentar!
Baca Juga: Giveaway?! 7 Karakter Anime yang Kekuatannya Dikasih Pihak Lain