TUTUP

10 Figur Kontroversial dalam Sejarah Indonesia Modern

Sejarah indonesia pasca kemerdekaan selalu diwarnai oleh munculnya figur kontroversial. Di dalam daftar ini penulis merangkum nama figur yang sampai saat ini masih menimbulkan kontroversi

10. Ruhut Sitompul pengacara, politisi Ruhut Sitompul, S.H. adalah seorang pengacara, pemeran sinetron, dan politikus Indonesia. Nama Ruhut melejit berkat perannya sebagai tokoh pongah Poltak yang mengaku Raja Minyak dari Tarutung di sinetron Gerhana. Sebelum menjadi politisi, Poltak eh Ruhut adalah pengacara yang cukup kondang, kasus yang sering ditangani adalah terkait korupsi dan artis. Tokoh ini kontroversial karena pernyataan asal bunyi yang kerap dilontarkan melalui media massa mengenai isu politik yang sedang terjadi, pernyatannya semakin kontroversial karena posisinya merupakan salah satu ketua DPP partai yang berkuasa. Dalam pansus century tokoh ini bahkan berani memanggil mantan wapres yaitu Yusuf Kalla dengan panggilan "daeng" yang sering digunakan memanggil abang becak di makassar "Kontroversi" terbarunya adalah diadukannya dia dalam delik aduan pemalsuan berkas dan pengaburan informasi oleh istrinya  yang sah karena kawin lagi untuk tokoh yang lebih kontroversial klik page berikutnya 9. Gayus Tambunan Pegawai Negeri Sipil Entri termuda dari daftar ini adalah pegawai negeri sipil golongan 3A yang dikenal sebagai Gayus Tambunan . Sebagai pegawai negeri Gayus diduga mempunyai kekayaan bersih lebih dari 10 Juta dollar yang diduga hasil dari penyalahgunaan wewenang sebagai aparatur pajak pada saat menjadi pemeriksa Pajak Perusahaan Raksasa Indonesia. Kasus Gayus Tambunan juga diduga terkait erat dengan salah satu figur Partai Golkar, dimana beberapa perusahaan milik figur tersebut ditangani oleh Gayus dalam pengadilan Pajak. Tarik menarik kepentingan dengan partai penguasa menjadikan kasus gayus sangat strategis dan akan dicatat sejarah sebagai salah satu super anomali dalam penegakan hukum dan reformasi birokrasi di Indonesia Kontroversi monumental dari figur ini adalah pelesirannya di berbagai tempat didalam dan luar negeri padahal masih “ditahan” di rutan Brimbob. "Pelesir" ini menjadi penyebab dari dipecatnya perwira kepala rutan brimbob, karutan brimbob merupakan "korban" terakhir dari tingkah polah gayus setelah beberapa perwira tinggi polisi dan jaksa tinggi. “Karya” lain dari Gayus adalah lagu ratapannya yang bisa disimak pada link youtube dibawah ini. Biarpun semua bilang Dialah sang mafia Tapi aku tetap bangga Karena dia suamiku uuuuh ……ooooh Biarpun semua bilang Dialah sang penjahat Tapi aku tetap sayang Karena dia ayah anak-anakku uuuuhhhh… Reff: Oh Tuhan ku tak sanggup Menghadapi kenyataan yang terjadi Namun aku yakin pasti semuanya akan berakhir Tak seperti omongan orang Betapa ku sayang padanya Sungguh besar tanggung jawabnya Pada istri dan anak-anaknya haaaaa ….haaaaa Biarpun semua bilang Dialah narapidana Tapi aku tetap setia Karena aku adalah tulang rusuknya Takkan aku pernah berubah, takkan aku pernah berubah…. Sabarkanlah hatinya Tuhan Kuatkanlah hatinya Tuhan Kehilafan yang dia lakukan Ampunilah dirinya Tuhan Kami selalu menantinya Agar dapat kembali bersama   Semakin penasaran dengan tokoh selanjutnya ? klik next page   8. Nazarudin Syamsudin Politisi, Pengusaha Entri lainnya adalah pejabat utama partai demokrat-partai berkuasa saat ini. Pada saat menjabat sebagai anggota DPR dan Bendahara Umum Nazarudin diduga melakukan pengaturan proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah di beberapa Kementrian. Figur ini semakin kontroversial karena dalam usianya yang muda sudah mencapai posisi sangat elit dalam partai berkuasa. Kasus ini menjadi kontroversial karena peran nazaruddin di dalam partai yang berkuasa di Indonesia dimana  ketua dewan pembinanya yang juga presiden secara aktif menyerukan pemberantasan korupsi. Nazarudin diduga sekarang melarikan diri ke luar negeri dan secara aktif mengirimkan pernyataan yang memojokkan kolega satu partainya diantaranya Ketua Umum dan mantan ketua umum. Update : Dari live interview metro tv diduga nazarudin berada di daerah Indonesia, karena didengarnya jingle sari roti pada saat wawancara   Update 2 : sepertinya jingle suara sari roti berasal dari HP nazarudin   7. Aswendo Asmowiloto Seniman, wartawan Arswendo Atmowiloto adalah wartawan dan seniman senior yang pernah menerbitkan polling kontroversial di Tabloid Monitor. Polling tersebut diikuti 33.000 orang lebih dan menempatkan Soeharto menjadi figur paling diidolakan di Indonesia dan Nabi Muhammad SAW menempati nomor 11. Respon umat Islam pada saat itu sangat keras, bahkan beberapa elemen keagamaan menghalalkan darah dari figur senior Ini. Kasus ini berhenti dengan intervensi orang nomor 1 RI pada saat itu. Saat ini arswendo memiliki beberapa tabloid dan mengelola rumah produksi sinetron.     6. Pramoedya Ananta Toer Budayawan, Sastrawan Pramoedya Ananta Toer adalah maestro sastra bertema budaya Indonesia yang mayoritas bukunya dilarang beredar oleh pemerintah orba karena beraliran kiri (komunis) dan vulgar menggambarkan erotisme. Karyanya yang kontroversial dan afiliasinya dengan lekra yang merupakan lembaga kebudayaan sayap kiri sering mengantar pramoedya dipenjara, bahkan sering tanpa proses pengadilan yang jelas. Sebagai sastrawan yang mempunyai karya sangat monumental Pramoedya beberapa kali menjadi nominator nobel di bidang sastra walaupun sering "kecolongan" sastrawan mancanegara yang lebih kuat koneksinya dengan dewan juri nobel. Puncak kontroversi terjadi ketika Pramoedya mendapapatkan Ramon Magsaysay Award yang merupakan penghargaan sastra prestisius. Pada saat itu 26 figur sastra Indonesia yang diprakarsai taufik ismail menulis surat protes keras kepada kepanitiaan penghargaan saat itu. untuk melihat figur yang lebih kontroversial silahkan klik page berikutnya     5. Ibnu Soetowo Tentara, Pengusaha Ibnu Soetowo adalah figur tentara dengan Jendral Bintang Tiga di pemerintahan Soekarno yang sangat berjasa menumpas beberapa gerakan separatisme dan pemberontakan di Indonesia. Karena kecakapannya di bidang logistik, pada tahun 1966 Soeharto menunjuk Ibnu Soetowo sebagai Menteri Perminyakan sekaligus direktur utama Permina (sekarang pertamina). Dalam kendali Ibnu Permina menjadi perusahaan maha besar dengan omset berbilang milyar dolar Amerika-kira kira setara dengan ribu trilyun rupiah dengan uang sekarang. Kebijakannya untuk melakukan ekspansi bisnis besar besaran dengan menggunakan pinjaman beresiko tinggi dari Timur Tengah menjadi kontroversi karena tidak didukung dengan perencanaan yang memadai.   Investasi beresiko tinggi diluar bisnis utama Pertamina tersebut gagal dan menjadikan pertamina terlilit utang sebesar 10,5 Milyar dollar pada saat itu (ekivalen dengan 30 % GDP). Keputusan ekspansi tersebut menjadikan depresi ekonomi Indonesia sampai tahun 1980 an awal dan merubah cara pandang dunia terhadap berinvestasi di Indonesia selama bertahun tahun berikutnya. Ibnu Soetowo wafat pada tahun 2001 dan meninggalkan kontroversi yang belum jelas sampai dengan sekarang dan cucu yang menikahi Dian Sastro - DAMN   4. Abdurrahman Wahid Budayawan, Politisi, Agamawan Abdurrahman Wahid merupakan Budayawan Muslim yang pernah menjawab Presiden Republik Indonesia Ke Empat. Figur yang satu ini sangat kontroversial karena berani menentang Soeharto pada tahun 1970-1990an. Tentangan Gus Dur terhadap penguasa pada saat itu dilakukan melalui media kolom tulisannya yang sering dimuat Media Nasional serta Buku Bukunya yang kontroversial. Gus Dur pernah memimpin Nahdatul Ulama dua kali walaupun ditentang keras oleh Orde Baru. Karena kepemimpinan yang luar biasa Nahdatul Ulama pada masa kepemimpinan Gus Dur dapat bertahan dari gempuran Penguasa. Tidak terhitung percobaan pembunuhan yang dialami Gus Dur yang anehnya tidak ada yang berhasil merampas nyawa figur satu ini, Meskipun dirinya selalu lolos dari percobaan pembunuhan, Sinta Nuriyah yang merupakan Istri Gus Dur menjadi korban dan menderita cacat sampai saat ini. Pada saat memimpin tampuk pemerintahan Gus Dur juga mengeluarkan pernyataan yang kontroversial, seperti “DPR seperti Anak TK” dan membuat “Dekrit” Presiden untuk membubarkan DPR yang berujung pemakzulan.     3. DN Aidit Politisi, Sastrawan Dipa Nusantara Aidit yang lebih dikenal dengan DN Aidit merupakan ketua Komite Sentral Partai Komunis Indonesia . DN Aidit dibesarkan oleh keluarga dengan dasar agama Islam yang kuat. Pada saat muda figur ini pernah mendirikan organisasi Nurul Islam yang berafiliasi dengan Muhammadiyah. DN Aidit merupakan politisi yang sangat produktif dalam menelurkan karya karya tulisan yang sangat inspiratif diantaranya “Aidit membela Pancasila” dan “Langit Takkan Runtuh”. Karena terseret pusaran arus G30S-PKI aidit diduga dibunuh pada saat pelariannya dari tentara di Jogjakarta. Kontroversi Aidit tentu saja sangat sama besarnya dengan sejauh apa keterlibatan PKI dalam pemerintahan orde lama yang berakhir dengan peristiwa revolusi penggantian rezim pada tahun 1965 yang tidak terbukti sampai saat ini.     2. Soeharto Politisi, Tentara Soeharto adalah presiden Kedua Republik Indonesia yang memegang tampuk kekuasaan pada tahun 1966. Karir soeharto dimulai dari jalur militer yaitu pada tahun 1940 sebagai murid sekolah tentara bentukan Belanda. Pada tahun 1948 Soeharto yang sudah menjadi letnan kolonel menumpas pemberontakan Andi Azis di Mataram. Soeharto juga berperan dalam pendudukan kembali kota Jogjakarta selama 6 Jam pada serangan umum satu maret. Soeharto dipercaya menjadi aktor intelektual dibalik peristiwa revolusi , pergolakan dan penumpasan komunis pada tahun 1966-1970 yang diduga mengakibatkan kematian Jutaan warga yang tidak bersalah. Selepas pergolakan politik besar pada tahun 1960an, soeharto membawa kestabilan serta pertumbuhan politik, sosial dan ekonomi berkepanjangan yang membawa Indonesia sebagai macan Asia.

Kehidupan romansa Soeharto dengan Rahayu Effendi juga pernah dibahas dan menghebohkan seantero Indonesia. Hubungan ini disebutkan berbuah seorang artis laga terkenal tahun 1980-1990 an.

Kekuasaan Soeharo berakhir dengan pernyataan mundurnya pada bulan mei 1998, kesehatan Soeharto terus menurun sejak itu dan pada akhirnya wafat pada tahun 2008

1. SoekarnoPolitisi, Budayawan, Intelektual