TUTUP

GGJ 2016 Bali, Nge-jam Seru Sambil Pesta Makanan dan Turnamen PS4!

Ada pesta makanan, turnamen PS4 "gaya baru" dan juga game-game yang dihasilkan pun tidak kalah kreatif!

Bali termasuk salah satu site yang sangat antusias menyambut Global Game Jam (GGJ) 2016. Bagaimana serunya GGJ 2016 Bali yang diwarnai pesta makanan dan turnamen PS4 ini?
[read_more id="239259"] Pelaksanaan Susunan acara GGJ 2016 Bali secara garis besar sama dengan site lain di Indonesia. Sebelum game jam dimulai, terdapat dua sesi talks yang menghadirkan Gilbert dan Dewa dari Dragon Game Studio yang menjelaskan tentang art di dalam game, serta Ghani dari Miracle Gates Studio yang membagikan pengetahuan tentang musik di dalam game. Setelah itu, dilakukan pemutaran video keynote dari panitia GGJ pusat plus pengumuman tema "Ritual" yang tahun ini menjadi acuan peserta untuk membuat game. Pembentukan tim pun dilakukan setelah itu, dimana satu tim berisi lima hingga enam orang. Di hari kedua, acara dimeriahkan dengan sesi sharing dari Intel yang merupakan salah satu sponsor di GGJ 2016 ini. Lantas, hari kedua dimanfaatkan peserta untuk melakukan playtesting game satu sama lain, sekaligus bersosialisasi dan mengenal anggota tim lainnya. Sebagai sarana refreshing, panitia juga mengajak senam pagi para peserta, plus menyajikan pesta jagung dan ubi bakar! Hari ketiganya pun tidak kalah seru. Langsung saja simak di halaman selanjutnya! Turnamen PS4, tapi kok membelakangi layar mas?[/caption] Di hari ketiga, acara tidak kalah meriah dibandingkan hari pertama dan kedua. Di hari ketiga ini, panitia mengadakan beberapa turnamen kecil untuk para peserta agar tidak suntuk membuat game terus, seperti turnamen Injustice PS4 dan 8 Minutes Drawing Challenge. Tantangan menggambar dadakan ini diikuti oleh para artist yang sudah "bebas", artinya sudah menyelesaikan tugas mereka menggambar aset untuk game, dimana selama delapan menit mereka ditantang untuk menggambar sebagus mungkin. Mengikuti GGJ 2016 Bali rupanya bisa bikin peserta gemuk, karena selain ada pesta jagung dan ubi bakar di hari kedua, di hari ketiga panitia mengadakan pesta pizza! Sama seperti site-site lain, presentasi game dan vote untuk penghargaan kecil-kecilan mengakhiri rangkaian acara GGJ 2016 Bali. Tak lupa, Bali juga membuat video Hello GGJ yang bisa kamu simak di bawah ini. Mengenai tema "Ritual" yang menjadi tema GGJ 2016 tahun ini, para developer Bali tampak cukup kreatif dengan membuat game yang tidak melulu berbau mistis saja. Ada satu game yang mengangkat tema menolak reklamasi Bali berjudul Benoa. Game ini dibuat saat Bali tengah hangat-hangatnya isu menolak reklamasi Tanjung Benoa, dan para developer yang membuat Benoa ini menyuarakan aspirasi mereka lewat game. Ada juga beberapa game yang lucu, seperti ritual memanggil hujan berjudul Kudance: Beat Like Kudit, yang terinspirasi dari salah satu panitia GGJ 2016 Bali, Gusti Putu Aditya atau yang lebih dikenal dengan Kudit! Bukan hanya itu, turnamen PS4 yang digelar di sela-sela game jam pun memiliki peraturan yang unik, dimana peserta bermain PS4 tanpa boleh melihat layar! Meskipun ada award di akhir acara, namun panitia kembali menegaskan bahwa semangat GGJ adalah kolaborasi, inovasi dan eksperimental, bukan kompetisi. Mereka pun mewujudkan hal tersebut dengan membuat sebuah piala "Everyone is a Winner" yang terbuat dari barang-barang bekas dan diangkat secara bersama-sama oleh para ketua tim peserta. "GGJ 2016 Bali tahun ini capek banget, hehe. Beban pikiran ada karena di sisi lain lagi ada project yang urgent juga dan harus relain karena ini event gede dan menyangkut banyak orang," ungkap Orlando Nandito Nehemia, organizer GGJ 2016 Bali yang saat ini juga tengah menggelar kampanye Kickstarter untuk Greeve the Adventure Begins bersama Miracle Gates Studio. "Tapi semua itu terbayar lunas, setelah tahu peserta yang dateng melebihi target," lanjutnya Nando. Kudit menambahkan, bahwa antusiasme anak muda Bali terhadap industri game mulai banyak terlihat melalui GGJ 2016 ini. "Jadi bisa keliatan antusiasme anak-anak muda dan warga Bali sih sama industri game. Mereka penasaran gimana cara bikin game, bergaul dan nimbrung sama yang sudah pengalaman," ungkap Kudit. "Walaupun komunitas kita di Bali masih kecil, masih seumur jagung, tapi kita optimis kalau industri di sini bisa sebesar Surabaya, Yogyakarta, Jakarta atau Bandung," lanjutnya. Nando juga mengungkapkan harapannya setelah pelaksanaan GGJ 2016 Bali ini dan juga untuk GGJ 2017 tahun depan. "Kita berharap melalui event ini juga orang atau media luar Bali bisa melihat antusiasme anak-anak di Bali, siapa tahu GDG di tahun depan Bali jadi salah satu penyelenggaranya," harap Nando. Sedangkan untuk GGJ 2017 tahun depan, Bali sudah menyiapkan konsep yang menarik, camp di daerah pegunungan yang sejuk! "Kemungkinan bakal bikin camp beneran, di daerah Bedugul yang merupakan kawasan wisata pegunungan. Kita rencananya bakal sewa bus untuk peserta," pungkas Kudit. GGJ 2016 Bali benar-benar membawa banyak kejutan untuk pesertanya, dan siap memberikan kejutan lebih banyak lagi tahun 2017 mendatang. Penasaran dengan keseruan site lain? Ikuti terus liputannya di Duniaku ya!