When The Past Was Around Raih Indie Game Awards Taipei Game Show 2020

Mojiken Studio dapatkan penghargaan Best Audio

When The Past Was Around Raih Indie Game Awards Taipei Game Show 2020

Tiga game Indonesia bersaing di ajang Indie Game Awards di event Taipei Game Show 2020. Masing-masing game bersaing di kategori mereka sendiri.

Kini, hasil dari Indie Game Awards diumumkan secara online. Game Indonesia When The Past Was Around dari Mojiken Studio berhasil menyabet salah satu penghargaan dalam event bergengsi tersebut! Seperti apa game When The Past Was Around, dan penghargaan apa yang didapatkan olehnya?

1. Game point and click tentang moving on

When The Past Was Around Raih Indie Game Awards Taipei Game Show 2020steampowered.com

When The Past Was Around berhasil mendapatkan penghargaan Best Audio dalam ajang Indie Game Awards Taipei Game Show 2020. Game point and click tersebut menonjol dari desain suaranya, namun tentu saja kelebihan game ini bukan hanya dari sisi audio saja.

"Tema (game)nya romance, tapi tidak seperti kisah romance yang bahagia. When The Past was Around ingin mengangkat tema move on, letting go the past," jelas Masdito Machtiar, komposer dari Mojiken Studio. "Kalau diibaratkan rasa, kami ingin membuat kisah yang bittersweet," sambungnya.

Baca Juga: Game Coffee Talk Toge Productions Jadi Top Steam Release Bulan Januari

2. Penghargaan Best Audio Indie Game Awards

When The Past Was Around Raih Indie Game Awards Taipei Game Show 2020youtu.be/Taipei Game Show

Masdito mengaku kaget dan bahagia begitu tahu bahwa When The Past Was Around berhasil meraih penghargaan Best Audio. "Bahkan 'bahagia' gak cukup buat mengungkapkan perasaan saya sekarang. Hmm... Bahagia-EX-plus-Alpha mungkin ya. Dan saya berterima kasih sekali untuk semua crew Mojiken dan Toge Productions," lanjutnya.

Menurutnya, tantangan terbesar dalam pengerjaan musik dan audio dalam game ini adalah menciptakan musik yang sesuai dengan visi produser. "Tantangan terbesar dalam mengerjakan musik When The Past was Around (yaitu) menerjemahkan bahasa orang awam dari produser ke dalam musik. Tapi bisa diselesaikan dengan diskusi bareng sama produser," jelas Masdito.

3. Full version When The Past Wast Around segera hadir

https://www.youtube.com/embed/keCwvoUGOgc

Dalam menggarap aspek audio When The Past Was Around, Mojiken Studio mengangkat dua tema berbeda, dimana pada versi gratis Prologue terinspirasi game Florence dan menjadi sebatas pengiring. "Sedangkan di When The Past was Around versi full, saya membuat musik lebih notice-able. Ada leitmotif (melodi khas) dari karakter-karakter di game-nya, dan musiknya mereferensi musik Celtic khas musik tavern medieval di RPG," ujar Masdito menjelaskan.

Kamu bisa memainkan versi Prologue dari When The Past Was Around secara gratis di Steam. Sementara itu, versi full-nya tengah dikembangkan dan akan rilis untuk PC, PS4, Xbox One, dan Nintendo Switch pada musim panas 2020. Selamat untuk tim Mojiken Studio atas penghargaannya!

Baca Juga: Mencicipi Demo SHE and The Light Bearer, Visual Novel Cantik dengan Musik yang Asyik

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU