Review The 355, Aksi Agen Rahasia dari 5 Negara
Lima negara, lima agen rahasia, satu objektif
Kode 355 pernah digunakan oleh agen rahasia wanita yang bekerja untuk George Washington kala perang saudara di Amerika menyeruak. Kode agen rahasia ini menjadi inspirasi utama dari film yang ceritanya ditulis oleh Theresa Rebeck (Catwoman) dan disutradarai oleh Simon Kinberg (X-Men: Dark Phoenix).
The 355 hadir dengan sederet pemain bintang. Penélope Cruz (Graciela), Diane Kruger (Marie), Lupita Nyong’o (Khadijah), dan Bingbing Fan (Lin Mi Sheng) tampil sebagai spy dari negara berbeda dan bekerja sama untuk merebut senjata siber terorisme yang jatuh ke tangan tentara bayaran.
1. Bisnis Seperti Biasanya
Dok. UniversalKisah dimulai ketika Mace (Jessica Chastain) bersama dengan Nick (Sebastian Stan) menjalankan misi mereka sebagai agen CIA. Tujuan misi tersebut pada awalnya sangat sederhana. Mereka diharuskan melakukan pertukaran dengan Luis (Edgar Ramirez) operator DNI Columbia yang menemukan sebuah hardware berbahaya.
Hardware tersebut bisa mengendalikan apapun yang terhubung ke internet. Baik itu jaringan terbuka, maupun jaringan tertutup yang dijaga protokol keamanan. Melalui hardware tersebut seseorang bisa saja melumpuhkan sebuah negara dengan mudah.
Misi yang sederhana ini berubah menjadi rumit begitu agensi lain terlibat. Pasalnya semua negara menginginkan hardware tersebut demi “keamanan dunia”. Pada akhirnya misi Mace dan Nick gagal total, tapi berita tentang misi mereka sudah tersebar ke mana-mana. Sehingga semua orang-orang jahat ikut mengincar hardware yang menjadi rebutan.
Baca Juga: Teori: 7 Karakter Film Marvel yang Mungkin Masih Ingat Peter Parker
2. Spy Movie yang Generik
Dok. UniversalJangan berharap banyak dengan kemampuan bercerita Theresa Rebeck. Pasalnya film ini sendiri mengambil ide dari informasi dan mitos yang kelewat kecil. Bayangkan kamu disuruh mengembangkan sebuah cerita film yang idenya berasal dari kode agen rahasia yang aktif di era perang saudara.
Kamu pasti akan menemukan masalah di sana-sini, terutama untuk urusan keterkaitan cerita dengan judul film. Hal yang sama juga terjadi di The 355. Kamu bisa saja menamai film ini dengan “Charlie’s Angels bila diperlukan, mengingat ide yang ditawarkan mirip-mirip. Hanya beda di konteks mata-mata swasta vs PNS saja.
Selain itu kami juga mendapati kalau film ini terkadang suka melompat-lompat ketika bercerita. Lompatan ini menjadikan kisah yang mengalir terasa disentak-sentak, terutama di paruh akhir film.
Untunglah kami masih menemukan berbagai elemen yang cukup menyenangkan untuk ditonton. Elemen tersebut adalah bagian komedi yang cukup lucu dan tidak dihambur-hamburkan begitu saja. Walaupun ada momen yang hit and miss, tapi kami merasa kalau 90 persen bumbu komedi yang ada di film ini, disampaikan dengan baik dan pas.
Hasilnya kami menikmati setiap aksi kelima cewek jagoan ini dalam melawan musuh-musuhnya. Apalagi kalau melihat akting Penelope Cruz yang super lurus dan konyol. Kamu pasti akan terhibur melihat bagaimana seorang agen kantoran berubah menjadi agen lapangan.
3. Kesimpulan Akhir
Dok. UniversalThe 355 memiliki akhir yang disiapkan untuk sebuah sekuel, tapi kami khawatir kalau keinginan tersebut tidak akan terlaksana. Mengingat film ini mendapatkan review yang cukup buruk di mata kritikus film.
Bagi kami The 355 memiliki potensi untuk menjadi lebih baik lagi, asal para pemerannya mendapatkan materi yang lebih matang dan berkembang ketimbang yang ada di film ini. Rasanya materi cerita The 355 itu seperti menyia-nyiakan kemampuan akting dan aksi dari kelima agen rahasia ini.
Pada akhirnya film ini hanya mampu meraup 3 dari 5 bintang review dari kami. Setidaknya saat menyaksikan film ini kamu bakal dihibur dengan aksi heroik para agen rahasia perempuan, plus sedikit twist di sana-sini. Menghibur secara aksi, tapi jangan berharap lebih.
