Review SCORE - A Film Music Documentary: Informatif, Edukatif, dan Tentu Saja Menghibur

Review SCORE - A Film Music Documentary: Informatif, Edukatif, dan Tentu Saja Menghibur

Review SCORE - A Film Music Documentary: Informatif, Edukatif, dan Tentu Saja Menghibur

Ide awal pembuatan film dokumenter SCORE - A Film Music Documentary terlahir dari kecintaan sutradara Matt Schrader terhadap jenis musik skor film, yang akhirnya bisa terealisasi lewat pendanaan melalui Kickstarter. Lalu, apakah dokumenter ini sanggup menghibur penonton sekaligus memberikan sebuah tontonan yang edukatif dan informatif?

[duniaku_baca_juga]

Sebelum mengulas SCORE - A Film Music Documentary, ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan agar pembaca tidak bingung.

Dalam hal film, banyak orang yang agak susah membedakan antara soundtrack, score, lagu tema, maupun insert song. Soundtrack atau jalur suara dalam sebuah film mencakup tiga hal yaitu score, lagu tema, maupun insert song jika ada.

Lagu tema adalah lagu vokal yang khusus dibuat untuk film yang bersangkutan. Biasanya lirik di lagunya memiliki korelasi dengan kisah filmnya, seperti lagu My Heart Will Go On di film Titanic atau Don't Cry For Me Argentina di film Evita. Biasa lagu-lagu ini diputar ketika kredit penutup berjalan, namun tak menutup kemungkinan diletakkan di posisi yang berbeda seperti di awal maupun tengah film.

[read_more id="337114"]

Sedangkan sebuah insert song adalah tipe lagu-lagu yang biasanya sudah dirilis sebelum film itu dibuat, namun digunakan untuk menemani adegan-adegan di dalam filmnya, menggantikan musik latar. Pengunaan lagu-lagu ini terkadang disesuaikan dengan konteks adegannya, atau kadang berbanding terbalik demi menciptakan kesan ironi atau humor yang menggelitik.

Contoh paling populer film-film yang memaksimalkan penggunaan insert song adalah Baby Driver, duologi Guardians of the GalaxySuicide Squad, atau mahakarya Cameron Crowe yaitu Almost Famous.

Sedangkan sebuah film score adalah musik orisinil yang khusus dibuat sebagai musik latar untuk mengiringi sebuah film dari awal hinga akhir. Musiknya pun dibuat berdasarkan konteks filmnya, berfungsi untuk meningkatkan kesan dramatis dan emosional yang diharapkan mampu menggungah emosi penonton.

Review SCORE - A Film Music Documentary: Informatif, Edukatif, dan Tentu Saja Menghibur

[duniaku_adsense]

Biasanya, film score mengambil inspirasi langsung dari musik-musik klasikal, karena biasanya pembuatan sebuah score sering melibatkan sebuah ansambel besar yang terdiri dari grup orkestra, paduan suara, solois, dan lain-lain. Namun tak jarang sebuah score bisa lebih eksperimental dengan menggunakan inspirasi dari jenis musik electronica, jazz, maupun rock.

Film score memang cenderung tidak se-populer jenis musik lain, karena dari awal memang tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi sebuah jenis musik komersil yang bisa berdiri sendiri. Namun jelas bahwa ia juga memiliki pengaruh banyak dalam membantu penonton melebur ke dalam kisah sebuah film.

Siapa yang bisa melupakan alunan musik megah di film Star Wars? Atau merasa terpacu adrenalinnya ketika mendengarkan alunan musik di Indiana Jones? Atau merasa tegang ketika musik pertanda sang hiu di film Jaws muncul dan siap memangsa manusia? Itu semua berkat scoring yang menemani adegan-adegan film di atas.

Karena itulah, SCORE - A Film Music Documentary dibuat sebagai surat cinta kepada para komposer-komposer film ikonik dari masa ke masa.

Penasaran dengan ulasan film dokumenter ini? Cek di halaman kedua!


Matt Schrader dengan rapi menyusun SCORE - A Film Music Documentary dalam tiga bagian. Yaitu mulai dari sejarah dari film score termasuk figur-figur ikonik yang dianggap revolusioner, pembahasan secara saintifik mengenani film score, dan perkembangan film score di era modern.

Review SCORE - A Film Music Documentary: Informatif, Edukatif, dan Tentu Saja Menghibur

[duniaku_baca_juga]

Bagian awal SCORE - A Film Music Documentary yang berfokus pada sejarah awal perkembangan film score lebih terasa seperti sebuah ikhtisar ketimbang pembahasan yang mendalam. Mulai dari era film bisu di awal abad 20-an, hingga 1960-an yang dianggap sebagai tahun penting dari sejarah film score berkat kontribusi komposer-komposer seperti Bernard Herrmann, Jerry Goldsmith, dan Alfred Newman.

Bagian awal ini pula yang terasa agak disia-siakan. Meskipun bisa dimengerti karena SCORE - A Film Music Documentary memiliki durasi yang cukup terbatas (93 menit), rasanya masih banyak detil-detil yang bisa dibahas lebih dalam mengenai proses dari para komposer ini menciptakan musik-musik ikonik mereka.

Seringkali ketika filmnya seolah-olah ingin spesifik membahas pada suatu topik, mendadak dipotong dan berpindah pada topik yang lain. Anggaplah ketika anda menonton sebuah film dan menonton sebuah adegan yang terlihat klimatik, namun mendadak dipotong pendek dan berakhir dengan anti-klimaks, terasa mengganggu dan menyebalkan, bukan?

Review SCORE - A Film Music Documentary: Informatif, Edukatif, dan Tentu Saja Menghibur

[duniaku_adsense]

Sesi kedua SCORE mulai terasa lebih sabar dalam menjabarkan informasi-informasi yang ditampilkan, dan bagian inilah yang terasa paling menarik. Apabila biasanya sebuah dokumenter tentang musik dan film berfokus pada sisi teknis semata, maka pembahasan saintifik mengenai dampak film score terhadap emosi penonton terasa sangat menarik untuk disimak.

Dengan mengundang psikolog Siu-Lan Tan sebagai pembicara, bagian ini tidak pernah terasa membosankan berkat penjelasan yang mudah dicerna, lengkap dengan visual dan editing yang sangat rapi dari Schrader. Tak hanya itu, dijamin penonton akan menemukan banyak hal-hal baru dari segi ilmiah yang tak pernah terpikirkan sebelumnya ketika mendengarkan skor dari sebuah film.

Review SCORE - A Film Music Documentary: Informatif, Edukatif, dan Tentu Saja Menghibur

Bagian ketiga sekaligus terakhir dari film ini bisa jadi adalah bagian yang paling dalam dan lama pembahasannya. Dengan membahas khusus pada aspek perkembangan film score di era modern, Schrader diberi kesempatan untuk mewawancari banyak komposer-komposer terkenal seperti Hans Zimmer, Alexandre Desplat, Danny Elfman, dan lain-lain yang tentu akan membuat penggemar film score bahagia.

Di bagian ini juga diperlihatkan proses pembuatan score sebuah film, dan tentu saja dibuat menarik untuk diikuti karena film ini juga memperlihatkan langsung proses-prosesnya seperti penciptaan konsep awal hingga ke proses perekaman di studio.

SCORE - A Film Music Documentary lebih cocok dianggap sebagai pengenalan pada sebuah topik, ketimbang sebuah pembahasan yang mendalam. Karena seperti yang dikatakan sebelumnya, durasi yang cenderung terbatas memberi hambatan kepada film ini untuk memberikan pembahasan yang terlalu dalam.

Namun, dengan durasi 93 menit, film ini bisa dianggap sangat berhasil dalam memperlihatkan garis besar dunia film score beserta para komposer-komposer di dalamnya dengan sangat apik.

[read_more id="337035"]

Matt Shcrader jelas memiliki keahlian dalam menyeimbangkan durasi antar tiga bagian dengan pembahasan spesifik yang berbeda-beda pula, meskipun ia tidak memiliki waktu yang cukup banyak. Setidaknya, film ini berhasil menyentuh intisari-intisari tiap topik tanpa terasa terlalu canggung, terlalu cepat, atau tidak jelas. Tiap bagian disusun dengan indah dan rapi sehingga kenikmatan menonton tidak berkurang.

Kecintaan Schrader terhadap industri perfilman tersirat dengan cukup jelas lewat dokumenter ini, akan sangat menarik bila suatu saat nanti beliau "mengunjungi" kembali topik film score dengan pembahasan yang lebih dalam, atau bahkan mengeksplorasi topik lain seperti proses editing, pembuatan efek visual, kostum, penyutradaraan, dan lain-lain.

Bagi anda yang kemungkinan memiliki cita-cita untuk menjadi seorang musisi film score mungkin tidak akan menemukan sebuah tontonan yang detil dan bakal butuh lebih banyak lagi riset bila benar-benar serius. Namun SCORE - A Film Music Documentary bisa menjadi panduan yang ringkas namun cukup seru untuk mendalami ilmu musik ini.

Diedit oleh Fachrul Razi

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU